Pedagang eceran gas elpiji
(VIVAnews/Ahmad Rizaluddin)
Yogyakarta Mahalnya harga tabung
gas elpiji 12 kilogram (kg) yang mencapai Rp150 ribu per tabung mendorong
permintaan tabung gas elpiji 3 kg. Namun kondisi tersebut mengakibatkan sering
terjadinya kekosongan stok gas elpiji 3 kg di tingkat pangkalan ataupun pengecer.
Dengan demikian, blue gas
menjadi solusi atas tingginya harga gas elpiji 12 kilogram dan sulitnya
mendapatkan tabung gas elpiji 3 kilogram.
Sayangnya, tabung blue gas hingga saat ini belum dilirik oleh para konsumen.
Itu, karena mereka mengaku tidak familiar menggunakan blue gas, sementara
pasokan blue gas juga masih terbatas. "Blue gas, saya belum familiar dan tidak semua pangkalan atau pengecer
menyediakan blue gas," kata Triyanti (39) warga yang tinggal di Jalan
Bantul, Yogyakarta, Kamis 8 Januari 2015.
Tri mengaku, tidak akan menggunaan blue gas karena sejauh ini masih mampu
mencari tabung gas 3 kg meski harus berkeliling di beberapa pangkalan atau
pengecer yang masih memiliki stok tabung gas elpiji 3 kg. "Saya tadi membeli tabung gas elipiji 3 kg dari pengecer Rp20.000. Harga
ikutan naik padahal sebelum gas elpiji 12 kg naik masih dapat dibeli dengan
harga Rp17.000 atau Rp18.000 per tabungnya," terangnya.
Di sisi lain, Zahrowi, pemilik pangkalan gas elpiji 3 kg di Kecamatan
Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, mengatakan bahwa dirinya
mendapatkan jatah 75 gas melon yang datang setiap hari Rabu. "Begitu barang datang, tak sampai setengah jam langsung habis. Rata-rata
pembelinya konsumen biasa. Kalau pengecer saya batasi pembeliannya maksimal
tiga tabung gas," ujar Zahrowi.
Dengan harga beli dari agen Rp13.500 per tabung, Zahrowi menjual gas melon
seharga Rp17.000 per tabung. "Saya berencana menjual gas 12 kg. Kalau blue gas sepertinya belum karena
pangsa pasar blue gas terbatas. Konsumen lebih suka beli gas melon daripada
blue gas," ungkapnya.
Kebijakan pemerintah Bantul
Sementara itu, kebijakan Pemerintah Kabupaten Bantul yang akan mulai menambah
pasokan tabung elpiji 3 kg pada hari Rabu, 7 Januari dan Kamis, 8 Januari 2015
belum terlihat adanya penambahan pasokan gas elpiji 3 kg di tingkat pangkalan.
"Sampai hari ini, belum ada penambahan pasokan gas elpiji 3 kg,"
jelas Ari, pemilik eceran gas elpiji di Desa Sumbermulyo, Kecamatan
Bambanglipuro, Kabupaten Bantul.
Ari sendiri mengaku tak mengetahui jika nantinya ada tambahan pasokan tabung
gas elpiji 3 kg ke tingkat pangkalan. Sehingga para pengecer, nantinya, tidak
kehabisan stok gas elpiji 3 kg. "Malah belum tahu kalau ada kebijakan itu, Yang jelas, saat ini, saya jual
satu tabung gas elpiji 3 kg harganya Rp20.000 karena dari pangkalan juga sudah
naik," tegasnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi
(Disperindagkop) Bantul, Drs Sulistyanto MPd mengatakan, pihaknya sudah
mengajukan penambahan kuota gas melon sebanyak 25 persen atau sekitar 5.000
tabung dari 22 ribu tabung gas melon.( Rimba Laut, Daru Waskita
(Yogyakarta)
SUMBER: VIVAnews