Olahraga Berkuda Bermanfaat untuk Terapi Problem Punggung Bungkuk


Olahraga Berkuda Bermanfaat untuk Terapi Problem Punggung Bungkuk
TRIBUNJOGJA/HASAN SAKRI GHOZALI
Anna Widyawati

 YOGYA - Wajah Anna Widyawati (38) tetap terlihat memesona saat menunggang kuda. Dengan lihainya Anna memacu kudanya mengelilingi pacuan kuda di atas tanah basah dan becek akibat guyuran hujan.
Ketertarikannya pada olah raga berkuda menjadikan Anna menekuninya dengan penuh totalitas. Bagi make-up artist itu, berkuda bukan sekadar olah raga, tetapi pilihan gaya hidup yang tak semua orang bisa melakoninya.

Di balik sosoknya yang lembut, Pemilik Aling Salon ini ternyata mampu pula bersikap garang. Kegarangannya itu kerap dia tunjukkan di lapangan pacuan kuda. Ketakutan tak dirasakan Anna  ketika menunggang kuda yang bobotnya bisa mencapai 600 sampai 850 kilogram itu.

"Olah raga berkuda tidak membahayakan asalkan penunggangnya mau belajar teknik menunggang kuda dengan benar. Selain itu, belajar pada pelatih yang memiliki sertifikasi. Kalau asal naik memang berbahaya," ucap Anna saat ditemui di Pikatan Stables, Sabtu pekan lalu.

Menurut Anna, dengan menerapkan teknik berkuda yang tepat, olah raga tersebut diyakini akan memberikan dampak positif bagi kebugaran tubuh. Berkuda telah membuat postur tubuhnya lebih kuat, terutama pada bagian otot perut dan otot pinggang. Hal itu bisa terjadi karena pada saat berada di pelana, penunggang kuda harus duduk dengan tegak.

"Ketika duduk di atas kuda, secara otomatis semua otot di seluruh bagian tubuh akan bekerja keras untuk bisa mengendalikan kuda," terang wanita kelahiran 8 Juni 1975.

Lemak sebagian besar terdapat di bagian perut perempuan. Ketika berkuda, otot perut juga akan bergerak sehingga bisa membakar lemak tubuh. Meski bisa menurunkan berat badan, dengan berkuda, tekstur dan struktur tubuh yang kuat, padat dan tidak menggelambir di bagian perut.

"Perutku sudah kencang. Dan aku berhasil menurunkan berat badan 9 kg, tadinya 62 kg, sekarang stabil di 53 kg," ucap Anna yang mulai menekuni olahraga berkuda 5 tahun lalu ini.

Anna mengaku sebelum mengenal olahraga ini, ia memiliki problem bungkuk pada bagian punggung. Hal itu diketahui dari hasil rontgen. Dokter lalu menganjurkan untuk terapi olahraga berkuda. Ia pun mulai latihan dan tanpa terasa ia makin menyukai olahraga berkuda. Anna sempat selalu berlatih setiap hari 40 menit di pagi hari, saat tubuh masih fresh.

"Sekarang masih juga latihan hanya dikurangi jadi cuma seminggu sekali. Tapi asal rutin aja maka kondisi badan bisa tegak lagi," ujar Anna yang pernah menyabet Juara I Beginner Horse Rider, ini.

Anna berkata menunggang kuda adalah kegiatan yang dinamis dan bisa menyemangati hari-harinya."Bagaimana pun sibuknya aku, harus tetap punya waktu untuk berkuda," ujar Anna yang juga pernah latihan berkuda di National Equestrian Park, Singapore.

Memang olahraga menunggang kuda sering disebut olahraga mahal. Misalnya untuk berlatih saja  biaya  satu jamnya  Rp 200 ribu. Belum lagi biaya untuk membeli perlengkapan berkuda pakaian untuk berkuda atasan bebas saja, tapi untuk celananya harus yang standar harganya Rp600 ribu. Belum lagi boots yang harganya mencapai Rp3,5 juta,.  Meski mahal, tak menghalangi niat Anna untuk terus tekun menunggang kuda.

"Biarpun gak naik kuda dalam waktu satu minggu aku harus liat kuda, soalnya udah jatuh cinta banget dengan berkuda," pungkasnya. (*). (Theresia T. Andayani)
SUMBER:  TRIBUNJOGJA.COM
Bagikan berita :
 
Supported by : Creating Website | MENOREH . Net - Media Partner
Copyright © 2013. Buana Sport - All Rights Reserved
Created by News BUANA.Com
KONTAK REDAKSI