
Senam ritmik, salah satu nomor dalam cabang olahraga senam. (ANTARA/Prasetyo Utomo)
Jakarta Pengurus Besar Persatuan Senam Seluruh
Indonesia (PB Persani) optimistis cabang senam akan dipertandingkan pada
perhelatan olahraga antar negara Asia Tenggara (SEA Games) 2013
di
Naypyidaw, Myanmar.
"Kami yakin senam termasuk cabang olahraga yang dipertandingkan di
Myanmar. Meski sejumlah nomor senam terancam tidak masuk," kata Wakil
Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PB Persani Dian Widjaja Kesumawati
Arifin di Jakarta, Senin.Penghapusan sejumlah cabang olahraga memang merupakan wewenang dari tuan rumah. Maka dari itu, sejumlah perwakilan dari Indonesia, Vietnam, Malaysia dan Filipina berusaha untuk mengusulkan semua nomor senam yang pernah dipertandingkan di SEA Games Jakarta-Palembang tetap dilangsungkan di Naypyidaw, Myanmar.
Sebelumnya, SEA Games 2011 mempertandingkan beberapa nomor seperti kuda-kuda lompat, kuda-kuda pelana, gelang-gelang, palang tunggal, palang bertingkat dan senam lantai. "Terdapat kekhawatiran beberapa nomor itu dihapus, tapi kita tetap melangsungkan latihan demi persiapan perhelatan olahraga Asia Tenggara tahun depan" kata Dian.
Dia mengatakan Persani belum melakukan pemusatan latihan nasional. Sebab pengurus besar masih menanti keputusan dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). "Sejauh ini, latihan yang dilakukan masih desentralisasi atau terpisah di daerah masing-masing. Kemungkinan besar pada akhir tahun ini baru akan ditentukan mengenai program pelatnas senam sambil menunggu kepastian nomor senam yang dipertandingkan di Myanmar," kata atlet senam nasional tahun 1977-1985 itu.
Dian mengatakan jika banyak nomor cabang senam dipertandingkan maka akan memberikan kesempatan bagi atlet mengasah kemampuan fisik dan mental di ajang internasional.
"Kebanyakan dari pengamat senam beranggapan bahwa Indonesia perlu memperbanyak wakilnya bersaing di berbagai turnamen. Selain itu, kita juga perlu mendatangkan pelatih berkualitas," katanya. "Pelatih memiliki peran yang penting untuk mendidik pesenam. Apalagi yang sudah banyak terbukti kualitasnya adalah pelatih dari China dan negara-negara Eropa Timur," tambah Dian.
(A061)Editor: Fitri Supratiwi
SUMBER: ANTARA News