Model yang Suka Panjat Tebing

                                    Adella berpose di papan dinding panjat tebing.

Adella Nazifah Putri (23), biasa di sapa Adella, salah satu atlet andalan Kepri di cabang olahraga panjat dinding. Sudah belasan penghargaan dikoleksinya dari sebagai kejuaraan,
baik bersifat regional dan nasional.Belum lama ini, Adella telah menyabet 2 medali emas dan 2 medali perak, pada Pekan Olahraga Provinsi (PORPOV) Kepri ke-III Oktober 2014 lalu, di Karimun.
Gadis cantik kelahiran Batam ini, sebelumnya juga pernah terjun ke dunia modeling. Namun, tidak bertahan lama. Karena, menurutnya menjadi modeling tidak nmemiliki tantangan dan merasa cepat bosan. Beda dengan panjat tebing, memiliki tantangan tersendiri.
Dari seorang modeling, ia berubah haluan dan menyatakan tertarik untuk menekuni olahraga ekstrim ini. Tentu pilihan yang jarang dilakukan oleh gadis-gadis yang memiliki kulit mulus. Apalagi olahraga ekstrim dan latihan di ruang terbuka.
Baginya, panjat dinding memiliki tantangan cukup luas biasa. Jarang cewek-cewek cantik bertangan mulus mau menekuni olahraga ini. Umumnya, gadis-gadis takut kulitnya terbakar tersengat sinar matahari. Adella membeberkan, menjadi atlet panjat tebing, memerlukan tingkat fisik dan mental yang baik. Kuncinya keberhasilan panjat tebing ada di kekuatan tangan dan kaki dan kekuatan tubuh yaitu perut, dada, punggung dan pinggang.
Daya tahan daya tahan artinya kemampuan kamu untuk memanjat rute yang panjang tanpa terlalu banyak berhenti/ istirahat.Kelenturan. Kombinasi kelenturan dan kekuatan akan menjadikan alur gerak pemanjat tampak indah, mudah. Mental dan sikap yang harus selalu positif. Hadapi semua rute tanpa problem dengan ucapan.
“Sejak awal saya suka tantangan dan gak takut dengan ketinggian, olahraga yang satu ini jadi pilihan saya sampai sekarang,” bebernrya.
Sebagai modeling saat itu, orang tuanya, pernah mengkhawatirkan,saat orang tuanya melihat langsung aksinya papan panjat dinding. Karena, sebagai atlet dituntut memanjat dinding dengan kecepatan tinggi dan berada ketinggian. Terlebih Adella adalah seorang wanita, orang tuanya khawatir kalau jatuh dan tanganya remuk bergantung di papan panjat tebing.
Lama-lama orang tuanya mulai men-supportnya. Ia menceritakan, awal ingin menjadi model cantik yang selalu berjalan di catwalk, dan selalu di foto namun kenyataan lain.
Seiring jalan nya waktu, Adella jatuh cinta dengan olahraga panjat tebing ini. Dengan dukungan orang tua, Adella mampu menjadi atlet panjat berprestasi hingga saat. Masuk di klub panjat bernama Bumblebee, dibawah binaan Pengurus Kota (Pengkot) Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kota Batam.
“Awalnya saya sempat bergabung di sebuah agensi modeling, namun tidak bertahan lama. Saat ini saya juga tidak menyangka menjadi atlet panjat. Selain itu sebelum saya menjadi atlet, tentunya yang namanya orang tua tentulah khawatir. Karena panjat tebing atau panjat dinding adalah olahraga ekstrim terlebih saya anak tunggal,” kenang Adella.
Sebagai pendatang baru waktu itu, tentunya dibekali berbagai pengetahuan dasar. Mulai dari latihan fisik, mengenal peralatan panjat dan cara memakainya. Selain itu pengenalan dasar-dasar teknik memanjat dasar, tanpa mengabaikan penggunaan simpul yang baik dan benar yang tersimpul di seat harness.
Juga pemakaian alat–alat untuk memanjat itu sendiri. Sesuaikan menu latihan dengan kemampuan diri dan terus melakukan latihan secara rutin.
Adella yang juga hobi traveling, juga pernah mengikuti berbagai kejuaraan di luar Kepri. Seperti kejuaran panjat dinding Eiger di Bandung, pada tahun 2012 hingga 2013. Sementara itu, seperti turnament Sumatera Open 2013 lalu, keluar sebagai juara I kategori speed open.
Sementara itu pada Porprov 2014 lalu di TanjungBalai Karimun, meraih medali emas di kategori lead perorangan. Kemudian, kategori speed perorangan, Adella kembali meraih medali emas. Selain itu pada kategori boulder, ia hanya meraih medali perak. Sementara kategori lead beregu, juga meraih perak.
“Memang tidak semua orang mau melakukan olahraga ekstrim, apalagi seorang wanita yang memiliki kulit mulus, tangan mulus,” bebernya.
Karena, selain berada di ketinggian, dan tidak semua orang memiliki keberanian apabila terjatuh dari ketinggian, walau memakai perlengkapan keselamatan. Tetapi, bagi Adella olahraga panjat dinding, memiliki kepuasan tersendiri baginya. Demi prestasi, diapun pun rela membuat papan panjat sendiri yang berada di lingkungan rumah untuk latihan. (adly bara)
Bagikan berita :
 
Supported by : Creating Website | MENOREH . Net - Media Partner
Copyright © 2013. Buana Sport - All Rights Reserved
Created by News BUANA.Com
KONTAK REDAKSI