Ketum PSSI Djohar Arifin (kanan) dan Waketum PSSI La Nyala Mattalitti (VIVAnews/Fernando Randy)
- PSSI dipastikan hadir dalam
undangan diskusi yang disampaikan oleh Menpora Imam Nahrawi, Kamis 22
Januari 2015 besok. Syaratnya, Imam harus hadir untuk menemui PSSI
secara langsung.
Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, mengatakan
pihaknya sudah menerima undangan dari Menpora. Djohar berencana untuk
menyambangi kantor Kemenpora pada Kamis pukul 16.00 WIB.
"Sudah diterima suratnya. Ada kop surat dari Kemenpora, resmi. Dan di situ ditandatangani oleh pejabat. Kami akan datang dengan para pejabat yang sedang berada di Jakarta," kata Djohar saat ditemui di kantor PSSI, malam tadi.
Sementara itu, salah satu anggota Komite Eksekutif PSSI, Toni Aprilani, meminta agar Imam mau menemui pihaknya secara langsung. "Kalau yang menemui kami Tim 9, mending saya pulang ke Bandung. Saya sengaja menginap di Jakarta untuk datang ketemu Menpora," ujar Toni.
Polemik antara PSSI dan Menpora berawal dari pembentukan Tim 9. PSSI menganggap Tim 9 adalah perpanjangan tangan dari pemerintah.
Mereka khawatir, campur tangan Tim 9 akan menjerumuskan sepakbola Indonesia ke jurang sanksi. "Kami mau selesaikan semua masalah yang ada. Ini semua kan berawal dari kesalahpahaman dan kurangnya komunikasi," ujar Djohar.( Windi Wicaksono, Satria Permana)
"Sudah diterima suratnya. Ada kop surat dari Kemenpora, resmi. Dan di situ ditandatangani oleh pejabat. Kami akan datang dengan para pejabat yang sedang berada di Jakarta," kata Djohar saat ditemui di kantor PSSI, malam tadi.
Sementara itu, salah satu anggota Komite Eksekutif PSSI, Toni Aprilani, meminta agar Imam mau menemui pihaknya secara langsung. "Kalau yang menemui kami Tim 9, mending saya pulang ke Bandung. Saya sengaja menginap di Jakarta untuk datang ketemu Menpora," ujar Toni.
Polemik antara PSSI dan Menpora berawal dari pembentukan Tim 9. PSSI menganggap Tim 9 adalah perpanjangan tangan dari pemerintah.
Mereka khawatir, campur tangan Tim 9 akan menjerumuskan sepakbola Indonesia ke jurang sanksi. "Kami mau selesaikan semua masalah yang ada. Ini semua kan berawal dari kesalahpahaman dan kurangnya komunikasi," ujar Djohar.( Windi Wicaksono, Satria Permana)
SUMBER: VIVA.co.id