Mewawancara perempuan yang satu ini tidak gampang, kesibukannya
bermain di turnamen basket no 1 di Indonesia membuat dia sangat sulit
untuk dihubungi, saya beruntung dapat mewawancara dia, Wanita hebat ini
adalah Yulinda Jojo.
Pemain WNBL dari Tomang Sakti. Simak wawancaranya
dibawah ini.
Kamu mulai suka basket sejak kapan sih? dan siapa yang mengenalkan basket sama kamu?
Pertama kenal basket itu waktu SMP. Kelas olahraga pertama kali
diajarin drible, sampai guru tanya kamu ikut klub ya? Aku jawab ngga aku
ga pernah main basket sebelumya. Setelah itu aku pergi ke pasar beli
ring basket plastik yg ada bola ukuran kecil seharga 30rb an kalo ga
salah dari uang jajan yg aku kumpulin trus aku pasang sendiri di pintu
kamar mandi hahaa. Setelah kelas 2 SMP baru ikut latihan di klub lokal
dengan keadaan lapangan, bola dan pelatih yang ala kadarnya. Sempat
kepikiran untuk pindah ke bulutangkis tapi kakak ipar kasih masukan
untuk tetap di basket.
Sampe akhirnya ikut kejuaraan daerah di Jambi dan pada Tahun
2002/2003 ikut PRAPON Jambi di Lampung. Ceritanya Jambi pake pemain dari
JATIM salah satunya Ivonne anaknya Koh Sin Kim Lai. Setelah PraPON itu
aku ditawari untuk “hijrah” ke Blitar. Keluarga pasti nentang, tp aku
ngotot kepengen ke sana. Sampai Akhirnya aku latihan di Pelangi Blitar
selama 1 tahun saja karena aku pindah kelas 2 SMA. Setelah lulus dr SMAN
1 Blitar aku lanjut ke UNS dan pastinya lanjut basket di Bhinneka Solo.
Dengan gaji 300.000 perbulan aku bertahan basket sambil kuliah tahun
2005-2008. Sampai akhirnya ngerasain titik jenuh di basket akhir tahun
2008 karena gagal di PON Kaltim. Secara JATENG yg digadang-gadangkan
bakal merain emas sirna. Salah satu penyebabnya aku ga bisa main banyak
karena cidera engkel di game pertama. Dan banyak faktor eksternal lain.
Setelah berhenti basket, aku harus kuliah sambil kerja karena harus
bayar semuanya sendiri. Aku bukan dari keluarga orang yang mampu, selama
6 bulan kuliah sambil kerja sebagai server di Coffee Shop lokal di
Solo. Sempet kepikiran untuk berhenti kuliah juga. Akhirnya terdengar
berita kalau Bhinneka mau dijual ke Sritex. Sang owner Bhinneka
menawarkan untuk kembali ke basket sebelum pergantian Owner. Akhirnya
aku memutuskan balik lagi, karena salah satu faktor ngerasa sudah
kepepet dengan duit yang pas-pas an.
Saya gabung di Timnas tahun 2007 dan 2011. Tahun 2011 adalah puncak
dari drama karir saya. Karena tidak ada liga untuk wanita. Pelatih saya
menilai prestasi saya menurun, dan sudah dianggap sebelah mata.
Sampai-sampai saya sakit dan harus operasi usus buntu saya harus meminta
bantuan orang tua angkat saya di solo. Karena klub cuma mau membayar
15% dari total. Aku sengaja tidak mau cerita sama orang tua karena yakin
kalo klub bakal menanggung semua. Setelah aku selesai Sea Games 2011,
langsung memutuskan untuk berhenti basket karena sangat kecewa. Pulang
ke jambi awal 2012 saya kerja di PertroChina Jambi. Saat itu season
WNBL baru digulir. Iri, ngerasa pengen basket lagi. Akhirnya aku
memutuskan untuk berhenti dan mulai untuk latihan lagi.
Apa alasan kamu kok masih bermain basket sampai sekarang?
Aku dihubungi oleh klub lama Sritex untuk kembali bermain basket.
Tidak langsung mengiyakan aku menceritakan unek-unek yang dulu soal
perlakuan klub ke aku. Akhirnya Owner Klub meminta maaf dan
menyelesaikan semuanya. Aku sudah berniat untuk langsung ke TomangSakti
karena status aku adalah Free saat itu. Teman-teman di Sritex meminta
untuk kembali bergabung dan mereka bilang akan tetap bermain asalkan aku
mau bergabung. Akhirnya memutuakan kembali ke Sritex.
Apa profesimu sekarang? dan main di club apa skr?
Profesi sekarang jelas pemain basket Profesional, club sekarang Tomangsakti.
Tetapi sekarang fokus ke pemulihan pasca operasi tulang rawan yang
banyak juga dramanya. Tapi aku salut dengan management TS. Top abis buat
apa yang sudah mereka kasih ke aku. Selain itu aku juga punya online
shop @yulindajojo. Ada asesoris hp, sepatu basket, jersey dll. Kepengen
kursus jahit juga sih.
Harapan kamu untuk basket indonesia apa?
Untuk basket indonesia, WNBL smoga tetap ada terus. Untuk timnas,
lebih perhatiin atletnya. Dan pilih tim pendukung yang profesional.
Apa pesan yang ingin kamu sampaikan buat anak-anak Indonesia yang ingin bermain basket?
Untuk terjun ke pro itu kompleks, ngga cuma latihan rutin. Harus
ngerti gimana mencegah cidera dan harus paham latihan yang benar seperti
apa.
3 kata untuk ngobrolbasket
Ga cuma mainbasket. Hahaaa
Sumber gambar: WNBLindonesia.com dan twitter @yulindajojo