Sang Penabuh Tambur 


F-ISTIMEWA
Pemain musik yang mengiringi sebuah pertunjukkan tari, harus dilakukan oleh orang-orang yang mahir dan memiliki jiwa musik yang tinggi. Terutama pemain musik untuk seni tari kreasi atau tradisional yang mungkin tidak banyak diminati orang.
Menurutnya, apapun yang menjadi hobi dan positif itu harus dicoba dan dilakukan.
PRESTASI: Adi Agus Setiawan memegang piala pemenang pertunjukkan seni tari di Kijang tahun 2015.
Penampilan dari sebuah pertunjukan seni tari, tentunya tidak pernah terlepas dari musik pengiringnya. Karena, selain dengan aksi tari yang menawan merdu dan selarasnya, musik pengiring akan membuat pertunjukkan tari, menjadi sebuah tontonan yang mengagumkan.
Namun, siapa sangka melalui aksi bermain musik sebagai pengiring seni dari membuat pemainnya, telah mengukir prestasi yang menjadi kebanggaan yang luar biasa. Dapat mengharumkan nama sendiri, dan juga tim serta daerah tentunya memiliki rasa bangga dan kepuasan yang luar biasa.
Seperti yang sudah dijalani Adi Agus Setiawan, sang penabuh alat musik tambur, pada kelompok musik seni tari Sanggar Sang Nila Utama di Tanjunguban. Pria kelahiran Tanjungpinang 4 Agustus 1995 yang akrab disapa Adi ini, sudah 4 tahun menjadi pemain musik tambur pada sanggar Sang Nila Utama.
Sudah banyak prestasi yang ia bersama rekan-rekannya raih. Mulai dari tingkat kabupaten hingga tingkat nasional.Adi menceritakan, awalnya, ia merupakan penari di Sanggar Sang Nila Utama, kemudian beralih menjadi pemain musik. Alasannya, karena merasakan sesuatu yang sangat dinikmatinya kalau main musik. Sebagai salah satu pemain musik, ia mendapatkan sensasi yang berbeda dari seni menari.
”Awalnya saya terjun ke dunia seni dari, kemudian beralih menjadi pemain musik. Rasanya berbeda, namun keduanya sama-sama hebat menurut saya,” kata Adi, kemarin.
Pria yang memiliki hobi menari dan bermain musik ini, mengaku dunia seni tari ini sudah ia lakoni sejak masih duduk di bangku sekolah dasar. Namun, untuk dunia musik baru digelutinya sekitar 4 tahun terakhir.
”Saya tidak sengaja menjadi pemain musik. Awalnya, hanya ingin membantu rekan-rekan yang kekurangan personil bermain musik. Namun, lama-kelamaan dipercaya menjadi pemain musik untuk mengiringi pertunjukkan seni tari. Bahkan, dipercaya tampil hingga tingkat nasional,” kenang mahasiswa jurusan Ilmu Administrasi Negara Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) angkatan 2013 ini.
Jangan sampai bakat yang dimiliki terpendam begitu saja. Hanya karena rasa takut mencoba atau malu untuk melakukannya. Karena, semua prestasi yang raih tentu diraih dari hal yang kecil, sederhana dan kemudian menjadi besar. Prestasi tidak lansung naik besar, tapi dimulai dari perjuangan dari bawah, mulai suka dan duka.

”Sebagian orang mungkin merasa takut untuk memulai, apalagi untuk memulai hal yang baru. Seperti saya yang pernah menari dan mencoba menjadi pemain musik, ini menunjukkan bahwa kita bisa berkembang di dunia yang baru. Jangan takut dan jangan malu, karena kalau malu sudah pasti akan mematikan kemampuan yang kita miliki,” kata anak pertama dari pasangan Sunarman dan Yuli Sunarni ini. (jendaras)
Bagikan berita :
 
Supported by : Creating Website | MENOREH . Net - Media Partner
Copyright © 2013. Buana Sport - All Rights Reserved
Created by News BUANA.Com
KONTAK REDAKSI